Bismillah
Assalamualaikum para pembaca sekalian. Kali ini Saya akan membahas Suzuki GSX S 150 lansiran 2017 yang dulu Saya beli seken seharga 16 juta dengan kilometer 3800. Masih kinyis sekali saat itu. Bahkan rambut halus dan garis biru hijau ban bawaan masih tampak dengan jelas.
Sesuai judul kali ini, Saya menitik beratkan pembahasan dari sisi desain, ergonomi dan performa harian. Sampai artikel ini ditulis, setidaknya Saya sudah berkendara dengan Gixie (nama motor ini agar lebih mudah) sejauh 21.300an kilometer. Sudah cukup untuk sekedar memberikan review dan impresi motor yang konon disebut oleh Suzuki sebagai Alter Ego dari GSXR 150.
Desain
Untuk desain memang motor ini tidak fotogenik atau instagram-able seperti Yamaha MT 15, Xabre atau Honda CB150 Street Fire. Namun, jika dilihat secara langsung sepeda motor ini sangat artistik. Memang dibutuhkan “sedikit waktu” untuk memahami garis tarikan desain yang dibuat oleh desainer Suzuki. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan desain motor ini. Namun memang bukan selera kebanyakan masyarakat Indonesia. Untuk desain silahkan pembaca nilai sendiri. Menurut Saya, untuk desain saya berikan nilai 4.
Desain : 4 / 5
Ergonomi
Ergonomi GSX S 150 ini jauh berbeda dari saudaranya yaitu GSX R 150 yang beraliran Racing Look (mendekati desain Moto3) yang sangat menunduk untuk ukuran motor harian. GSX S 150 ini punya ergonomi yang secara default mirip dengan Yamaha NVL dan CB 150 SF 2016. Berbeda di bagian kenyamanan joknya saja. Untuk digunakan jarak sejauh 100 km stang bawaan kurang nyaman digunakan. Cepat terasa lelah. Oleh karena itu saya mengganti stang dengan milik MT25 dan raiser model lurus agar lebih nyaman. Stang bawaan milik GSX S terlalu sempit dan rendah jadi agak membuat tubuh kita maju kedepan. Hal ini tentu cukup melelahkan untuk riding jarak jauh. Jika hanya digunakan jarakn dekat <30 km masih manusiawi dan nyaman. Kemudian untuk ergonomi pembonceng, sangat tidak nyaman. Perlu dilakukan beberapa perbaikan oleh pihak Suzuki untuk “menyelamatkan” pembonceng motor ini. Apalagi jika berboncengan kemudian menemui turunan panjang, Subhanallah pegal tangan ini menahan beban diri dan pembonceng yang otomatis terdorong kedepan. Alhamdulillah Suzuki mengeluarkan produk lainnya yaitu GSX Bandit 150 yang nanti akan kita bahas di lain kesempatan. Insya Allah. Oleh karena model jok penumpangnya yang tidak nyaman ini lah sebagian orang bilang kalau motor ini motor egois. Mereka lupa kalau Yamaha juga punya motor yang tidak kalah egois. Yaitu Xabre. Hehehe.
Ergonomi :
Riding Position : 3.5 / 5
Berboncengan : 2.8 / 5
Performa Harian
Bagian ini tidak bisa disebut Alter Ego dari GSX R karena memang dari Suzuki tidak memberikan perbedaan tuning dibagian enginenya. Performa high RPMnya memang luar biasa. Bagi anda penikmat raungan mesin 7000 rpm keatas, engine dari GSX ini tidak akan mengecewakan Anda. Karena memang power diset oleh pabrikan “keluar” di RPM 6000an keatas hingga sampai limiter di 13000 RPM. Pernah sesekali penulis melakukan tes speed, didapat catatan terbaik di 127 kpj posisi gigi 4 dengan 10000 RPM. Karena nyali masih belum upgrade, jadi kendorin gas lagi deh. Heheh.
Untuk fuel consumption menurut dashboard rata-rata saya dapat di 43 km/liter. Sebagai catatan, motor ini saya pakai untuk PP rumah-kerjaan dengan jarak 28 kilometer per hari. Kira-kira setiap 1.5 pekan sekali saya isi bensin full tank menggunakan Pertalite. Dengan performa seperti itu, saya anggap motor ini masih termasuk irit. Tapi, karakter motor ini tidak cocok untuk anda yang mencari motor torque yang sekali colek motor sudah melejit. Karena karakter mesin over bore, butuh RPM yang sedikit lebih tinggi untuk “melejitkan” motor dari 0 kpj.
Efek positif dari mesin overbore high rpm adalah mesin rileks di geber diRPM berapapun sehingga getaran di setang dan paha dalam sangat minim. Hal ini mempengaruhi pada kenyamanan berkendara. Lagi santai riding tahu-tahu RPM udah di 6000 speed sudah 70an kpj. Perlu diingat getaran mesin yang berlebihan sangat banyak mempengaruhi tingkat kelelahan berkendara.
Kemudian untuk heat management, engine ini termasuk apik walau bukan terbaik dikelasnya. Untuk riding di siang hari panas terik dan macet-macetan masih dapat ditolerir panasnya. TIdak sampai mendidihkan selangkangan ataupun betis dalam. Kipas radiator juga sangat jarang berputar selama saya meminang motor ini dan indikator suhu tidak pernah aktif.
Sisi ketahanan part kaki-kaki juga lumayan tangguh. Selama kurang lebih 21.300an kilometer tercatat baru 2x saya melakukan pengencangan rantai. Jika dibandingkan dengan rantai supra GTR yang 10 bulan bisa hampir 8x pengencangan rantai, ini tentu sangat luar biasa performa rantai bawaanya. Namun, untuk ketahanan bearing setir kurang baik jika dibandingkan Honda GTR dan Yamaha Vixion.
Performa : 4.7 / 5
Demikian review singkat dari Suzuki GSX S 150 ini. Saya mencoba untuk se-objektif mungkin dalam memeberikan review ini. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum.